Jakarta - Moderator Debat capres-cawapres Rahmat Erania Yustika meminta capres Joko Widodo untuk menjelaskan apa yang dia maksud dengan visi ekonomi berdikari, Minggu (15/6/2014)
Menjawab hal itu, Jokowi bercerita soal bahwa ekonomi Indonesia harus dibangun dari bawah. Karena itu, sejak jadi walikota hingga gubernur, Jokowi mengaku selalu memberi perhatian pada pembangunan pasar tradisional dan didorong agar menggunakan manajemen lebih modern.
"Pasar adalah tempat produk dijual, tempat dimana nelayan dan pengrajin tahu tempe menjual produknya. Yang kecil-kecil ini harus diurus, namun dengan manajemen lebih baik dan bukan dengan konsep di awang-awang," jelas Jokowi, Minggu (15/6/2014) tadi malam.
Dengan diurus, kata dia, maka masyarakat akan memiliki nilai tambah lebih baik. Demikian juga dengan pedagang kaki lima, yang walau skalanya kecil, namun akan kuat menopang ekonomi negara.
"Masalahnya, selama ini, di semua kota hampir tak ada planning baik, sehingga mereka harus selalu terusir. Dalam rencana ke depan, semua kota harus berikan ruang untuk PKL," ujarnya.
Moderator juga bertanya pada Jokowi soal bagaimana solusi untuk membereskan utang Pemerintah yang besar mengingat realisasi penerimaan pajak lebih rendah dari target.
"Mengenai utang, ini bisa selesaikan secara bertahap asal ada efisiensi, asal kebocoran anggaran dibereskan. Maka saya selalu mengusulkan agar menggunakan e-budgetting, e-audit, e-purchasing, sehingga anggaran di APBN ada sisa. Itu yang kita buat untuk membayar hutang yang ada," jawab Jokowi.
Posting Komentar