SEJARAH KARTASURA
Tahun 1600(J) Adipati Trunojoyo dibantu Kraeng Galengsong memberontak
pemerintah Mataram yang beribukota di Plered. Sunan Amangkurat I
melarikan diri bersama keluarganya. Setelah pasukan Trunojoyo
memenangkan pertempuran, mereka segera meninggalkan Plered dan membangun
kekuatan baru di Kabupaten Kediri. Adipati Trunojoyo memproklamasikan
diri sebagai raja yang berkuasa atas seluruh tanah Jawa.
Sementara itu Sunan Amangkurat I beserta keluarga dan para pengikutnya sudah berada di desa Ajibarang Kabupaten Banyumas. Dalam kondisi yang serba sulit, Sunan Amangkurat I jatuh sakit hingga akhirnya beliau wafat. Sesuai permintaannya sebelum meninggal, jenazah Sunan Amangkurat I dimakamkan di desa Tegalarum Kabupaten Tegal.
Pangeran Adipati Anom (putra Sunan Amangkurat I) menyatakan diri
sebagai raja baru menggantikan ayahandanya, beliau bergelar Susuhunan
Amangkurat II. Seluruh kekuatan yang masih setia segera dikumpulkan dan
dipusatkan di kota Tegal, mereka bersepakat merebut kembali kekuasaan
tanah Jawa yang sekarang berada dalam genggaman Adipati Trunojoyo. Untuk
mewujudkan tujuan tersebut, Sunan Amangkurat II minta bantuan kekuatan
tempur kepada kompeni Belanda di Batavia (Jakarta).
Tahun 1601(J) Sunan Amamangkurat II mengerahkan pasukan tempur yang sangat besar untuk menyerang Adipati Trunojoyo di Kabupaten Kediri. Pasukan Kediri kewalahan menghapi prajurit Mataram yang dibantu serdadu kompeni dengan persenjaataan moderen. Setelah melalui pertempuran dahsyat, Adipati Trunojoyo tertangkap dan dijatuhi hukuman mati. Kekuasaan Mataram berhasil ditegakkan kembali oleh Sunan Amangkurat II.
Usai menumpas pemberontakan Trunojoyo, Sunan Amangkurat II menarik pasukannya menuju Kabupaten Semarang, kemudian beliau memberi perintah kepada Pangeran Nrangkusumo agar membuka hutan Wanakerta dan dibangun menjadi kawasan permukiman. Dalam kurun waktu dua tahun hutan Wanakerta sudah berubah menjadi sebuah kota yang besar.
Pada hari Rebo Pon, tanggal 27 Ruwah, tahun Alip 1603(J), bertepatan dengan tanggal 11 September 1680(M), Sunan Amangkurat II secara resmi menempati ibukota kerajaan yang baru. Sejak saat itu nama Wanakerta diganti dengan nama Kartasura Adiningrat.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kartasura,_Sukoharjo
+ komentar + 1 komentar
Pantesan, dari sejarahnya saja selalu minta bantuan asing. Jokowi pun juga pasti tidak berdaya terhadap Negara-Negara asing. Selalu menjual bangsa sendiri.
Posting Komentar