HERBAL : Obat Kanker 10.000 Kali Lipat Lebih Kuat Dari Kemo Terapi
Baca Nggih :
- Ternyata JENGKOL merupakan buah ajaib untuk membunuh sel KANKER & 10.000X lebih kuat dari KemoTerapi.
- Seperti diketahui, pohon jengkol dikenal varietas jengkol dan jengki.
- Kita bisa konsumsi buah Jengkol dgn cara memakannya langsung sebagai lalapan, di jus, minuman siap saji, sorbets, kue, emping jengkol dll.
- Hal ini menghasilkan banyak kebaikan, tapi yang paling menarik adalah efek yang dihasilkan pada kista dan tumor.
- Buah ini adalah obat yang terbukti melawan SEMUA JENIS KANKER.
- Jengkol dianggap juga sebagai spektrum anti mikroba terhadap infeksi bakteri dan jamur terbukti dari baunya yg adikuat. Efektif terhadap parasit internal dan cacing, dpt mengatur tekanan darah yang terlalu tinggi & berguna sebagai anti depresan, memerangi stres dan gugup.
- Sumber informasi menarik ini berasal dari salah satu produsen obat terbesar dî dunia yg mengatakan bahwa setelah lebih dari 20 tes laboratorium yang dilakukan sejak tahun 1970, terungkap bahwa :
Jengkol bisa MENGHANCURKAN SEL² GANAS dî 12 kanker, termasuk kolon, payudara, prostat, paru² dan pankreas.
- Senyawa buah ini menunjukkan 10.000 kali lebih baik dari produk adriamycin, obat kemoterapi, biasanya digunakan dî dunia, memperlambat pertumbuhan sel kanker.
- Dan bahkan yg lebih mencengangkan : jenis terapi dengan ekstrak Jengkol hanya menghancurkan sel² kanker ganas & tdk mempengaruhi sel² sehat.
» Institute of Health Sciences, 819 Sweden Riset Biosains. L.L.C. Cause Street.
Sebarkan berita baik ini, demi kesehatan kita semua.
Bersyukurlah bagi yg biasa makan JENGKOL
sumber copy : Berita Nusantara
Jengkol Untuk Menyembuhkan Kanker Ganas: Untuk menambah wawasan, Anda bisa membaca link :
Sebagian orang memang tidak suka dengan bahan makanan yang memiliki bau yang sangat khas ini. Tapi jangan kaget jika belakangan ini jengkol menjadi salah satu pangan yang sangat popular di masyarakat.
Bukan saja baunya yang menyengat dan harganya yang selangit hingga menyamai daging. Tapi, jengkol yang bernama latin Archidendron pauciflorum ini juga menjadi bahan pangan ajaib untuk menyembuhkan penyakit.
Seperti yang diungkapkan Institute of Health Sciences, 819 Sweden Riset Biosains. L.L.C. Cause Street, ternyata Jengkol merupakan buah ajaib untuk membunuh sel kanker dan 10.000 kali lebih kuat dari Kemoterapi. Berdasarkan penelitian pula, jengkol bisa menjadi obat mujarab yang terbukti melawan semua jenis kanker.
Sumber informasi menarik ini berasal dari salah satu produsen obat terbesar di dunia yang mengatakan bahwa, setelah lebih dari 20 tes laboratorium yang dilakukan sejak tahun 1970, terungkap bahwa: Jengkol bisa menghancurkan sel-sel ganas di 12 kanker, termasuk kolon, payudara, prostat, paru-paru danp pankreas.
Senyawa buah ini menunjukkan 10.000 kali lebih baik dari produk adriamycin, obat kemoterapi, biasanya digunakan di dunia, memperlambat pertumbuhan sel kanker. Yang lebih mencengangkan lagi : jenis terapi dengan ekstrak Jengkol hanya menghancurkan sel-sel kanker ganas dan tidak mempengaruhi sel-sel sehat.
Selain itu, jengkol juga dianggap sebagai spektrum anti mikroba terhadap infeksi bakteri dan jamur yang dikeluarkan dari baunya yang khas. Mengkonsumsi jengkol juga sangat efektif terhadap parasit internal dan cacing. Hebatnya lagi, jengkol juga dapat mengatur tekanan darah yang terlalu tinggi dan berguna sebagai anti depresan, memerangi stres dan gugup.
Jengkol bisa dikonsumsi dengan cara memakannya langsung sebagai lalapan, di jus, minuman siap saji, sorbets, kue, dan emping jengkol. Nah, Anda mau bebas dari penyakit kanker, kenapa nggak makan jengkol aja? (Sbh)
Anda juga bisa membaca link http://manfaatsehat.com/manfaat-jengkol-bagi-kesehatan/ sebagai berikut
Manfaat Jengkol Bagi Kesehatan. Makanan yang biasa dijadikan lalapan ini memang cukup beraroma tidak sedap, namun banyak sekali orang yang menggemari lalapan yang satu ini. Jengkol merupakan jenis lalapan yang bisa juga disantap menjadi menu lainnya bagi pecinta jengkol. Manfaat jengkol bagi kesehatan memang belum banyak diketahui.
Banyak orang yang meremehkan jengkol karena jika terlalu banyak makan jengkol maka akan menimbulkan penyakit. Selain itu baunya yang menyengat membuat sebagian orang enggan untuk menyentuh jengkol karena khawatir akan membuat bau badan dan bau mulut menjadi tidak sedap.
Manfaat Jengkol Bagi Kesehatan
Jengkol sebenarnya memiliki kandungan serat yang tinggi dan juga mengandung asam jengkolat, vitamin dan mineral. Jengkol juga bersifat diuretic sehingga mampu memperlancar pembuangan urine dan sangat baik bagi penderita jantung koroner. Karena sifatnya yang sangat baik dalam membantu mengatasi masalah pencernaan, maka jengkol menduduki urutan kedua sebagai bahan pelangsing perut selain apel.
Manfaat jengkol yang lain bagi kesehatan adalah kemampuannya dalam mencegah serta mengobati penyakit diabetes. Hal ini karena jengkol memiliki kandungan asam serta mineral yang tinggi. Namun sayangnya, asam jengkolat yang ada pada jengkol ini memiliki yang tidak mudah larut serta berbentuk Kristal sehingga menimbulkan efek negative jika mengonsumsinya secara berlebihan. Dalam banyak kasus, asam jengkolat menyebabkan susah buang air kecil jika jengkol dikonsumsi secara berlebihan karena ginjal tidak mampu menyaring jumlah asam yang masuk karena telah melewati ambang batas yang seharusnya.
Jengkol kaya nutrisi seperti karbohidrat , vitamin A, vitamin B , protein , kalsium, fosfor , steroid , tanin , Saponin dan Glikosida . Dan tidak hanya itu kandungan vitamin C dalam jengkol dapat meningkatkan kekebalan tubuh kita , dan membantu kerja enzim pada tubuh kita dan membantu respirasi selular. Kalsium yang terkandung dalam jengkol membantu pertumbuhan tulang dari tulang dalam tubuh untuk tumbuh dan menjadi kuat .
Untuk orang dewasa kalsium sendiri untuk membantu merawat kesehatan tulang untuk menghindari kerentanan tulang atau ostioforosis. Manfaat jengkol yang lain yaitu mencegah penyakit kurang darah atau anemia.
Di link http://isidunia.blogspot.com/2011/10/sejuta-manfaat-dan-khasiat-jengkol.html ada ulasan sebagai berikut:
Bila Anda penggemar makanan tradisional, pasti Anda mengenal benda yang berbentuk bulat gepeng, kulit tipis kecoklatan, berbau dan banyak dikonsumsi orang. Benda tersebut adalah Jengkol. Jengkol atau Jering atau Pithecollobium Jiringa atau Pithecollobium Labatum adalah tumbuhan khas di wilayah Asia Tenggara, termasuk yang digemari di Malaysia, Thailand dan Indonesia terutama di wilayah Jawa Barat yang seharinya dikonsumsi 100 ton.
Tanaman jengkol berupa pohon yang tingginya dapat mencapai 10-26 meter. Buahnya berupa polong berbentuk gepeng dan berbelit. Warna buahnya lembayung tua. Setelah tua, bentuk polong buahnya menjadi cembung dan di tempat yang mengandung biji ukurannya membesar. Tiap polong dapat berisi 5-7 biji. Bijinya berkulit ari tipis dan berwarna cokelat mengilap.
Jengkol akan membuat kehebohan saat memasaknya dan setelah diproses oleh pencernaan, yaitu menimbulkan bau yang katanya tak sedap. Penyebab bau itu sebenarnya adalah asam-asam amino yang terkandung di dalam biji jengkol. Asam amino itu didominasi oleh asam amino yang mengandung unsur Sulfur (Ketika terdegradasi atau terpecah-pecah menjadi komponen yang lebih kecil, asam amino itu akan menghasilkan berbagai komponen flavor yang sangat bau, karena pengaruh sulfur tersebut. Salah satu gas yang terbentuk dengan unsur itu adalah gas H2S yang terkenal sangat bau.
Bau yang ditimbulkan dari jengkol itu sebenarnya cukup mengganggu, terutama bagi orang lain yang tidak ikut makan. Kalau yang makan, meskipun bau, setidak-tidaknya sudah menikmati kelezatan jengkol. Tetapi bagi orang lain yang tidak ikut merasakan, tetapi cuma kebagian baunya, akan merasa sangat terganggu. Apalagi dengan air seni yang dikeluarkannya. Jika pemakan jengkol ini buang air di WC dan kurang sempurna membilasnya, maka WC akan bau tidak enak dan mengganggu ketenangan orang lain.
Saat dicerna jengkol akan menyisakan zat yang disebut asam jengkolat (jencolid acid) yang dibuang ke ginjal. Di sinilah efek yang sering ditakuti oleh orang-orang, yaitu jengkoleun atau jengkolan. Jengkolan terjadi saat asam jengkolat yang memang sulit larut dalam air akhirnya mengendap dalam ginjal, membentuk kristal padat hingga bisa berakibat sulit membuang air seni. Jika pH darah kita netral, asam jengkolat aman-aman saja, tapi jika cenderung asam (pH kurang dari 7) asam jengkolat membentuk kristal tak larut.
Risiko terkena jengkolan ini tidak tergantung pada banyaknya jengkol yang dikonsumsi, tetapi bergantung pada kerentanan tubuh seseorang. Orang yang rentan, mengonsumsi sedikit jengkol saja dapat menyebabkan terjadinya jengkolan. Apa yang memengaruhi kerentanan seseorang terhadap asam jengkolat belum jelas, tapi diduga akibat faktor genetik dan lingkungan.
Dibalik bau yang ditimbulkan jengkol, ternyata terkandung manfaat yang berguna bagi kesehatan. Menurut berbagai penelitian menunjukkan bahwa jengkol juga kaya akan karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B, Vitamin C, fosfor, kalsium, alkaloid, minyak atsiri, steroid, glikosida, tanin, dan saponin.
Khusus untuk vitamin C terdapat kandungan 80 mg pada 100 gram biji jengkol, sedangkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan per hari adalah 75 mg untuk wanita dewasa dan 90 mg untuk pria dewasa.
Selain itu, Jengkol merupakan sumber protein yang baik, yaitu 23,3 g per 100 g bahan. Kadar proteinnya jauh melebihi tempe yang selama ini dikenal sebagai sumber protein nabati, yaitu hanya 18,3 g per 100 g. Kebutuhan protein setiap individu tentu saja berbeda-beda. Selain untuk membantu pertumbuhan dan pemeliharaan, protein juga berfungsi membangun enzim, hormon, dan imunitas tubuh. Karena itu, protein sering disebut zat pembangun.
Untuk zat besi, Jengkol mengandung 4,7 g per 100 g. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Gejala-gejala orang yang mengalami anemia defisiensi zat besi adalah kelelahan, lemah, pucat dan kurang bergairah, sakit kepala dan mudah marah, tidak mampu berkonsentrasi, serta rentan terhadap infeksi. Penderita anemia kronis menunjukkan bentuk kuku seperti sendok dan rapuh, pecah-pecah pada sudut mulut, lidah sulit menelan.
Remaja, wanita hamil, ibu menyusui, orang dewasa, dan vegetarian adalah yang paling berisiko untuk mengalami kekurangan zat besi. Di dalam tubuh, besi sebagian terletak dalam sel-sel darah merah sebagai heme, suatu pigmen yang mengandung inti sebuah atom besi.
Jengkol juga sangat baik bagi kesehatan tulang karena tinggi kandungan kalsium, yaitu 140 mg/ 100 g. Peran kalsium pada umumnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu membantu pembentukan tulang dan gigi, serta mengatur proses biologis dalam tubuh.
Keperluan kalsium terbesar adalah pada saat masa pertumbuhan, tetapi pada masa dewasa konsumsi yang cukup sangat dianjurkan untuk memelihara kesehatan tulang. Konsumsi kalsium yang dianjurkan pada orang dewasa adalah 800 mg per hari.
Kandungan fosfor pada jengkol (166,7 mg/100 g) juga sangat penting untuk pembentukan tulang dan gigi, serta untuk penyimpanan dan pengeluaran energi. Dengan demikian, sesungguhnya banyak manfaat yang diperoleh dari mengonsumsi jengkol dan ini hanya masukan saja, bukan doktrin yang mengharuskan Anda untuk percaya dan mengikuti agar mengkonsumsi jengkol, tapi hanya sekedar Anda tahu bahwa ada khasiat dibalik sayuran polong berbau ini
Sumber :
Posting Komentar